Walaupun
malam sudah puas menjilat, menghisap, dan mencium sepasang payudaraku.
Sandi selalu meremasnya lagi jika ingin berangkat kuliah saat pagi hari,
katanya sich buat menambah semangat. Aku tak mau melarang karena aku
juga menikmati semua perbuatannya itu, walau akibatnya aku harus
merapikann bajuku lagi.
Malam itu sekitar jam setengah
10-an. Setelah menidurkan anakku yang paling bungsu, aku pergi kekamar
mandi untuk berganti baju. Sandi meminta aku mengenakan pakaian yang
biasa aku pergunakan ke sekolah. Setelah selesai berganti pakaian aku
lantas keluar dan berdiri duduk di depan meja rias. Lalu berdandan
seperti yang biasa aku lakukan jika ingin berangkat mengajar kesekolah.
Tak
lama kudengar suara ketukan, hatiku langsung bersorak gembira tak sabar
menanti permainan apa lagi yang akan dilakukan Sandi padaku.
Cerita Seks
Masuk.. Nggak dikunci, panggilku dengan suara halus.
Lalu Sandi masuk dengan menggunakan T-shirt ketat dan celana putih sependek paha.
Malam ibu... Sudah siap..? Godanya sambil medekatiku.
Sudah sayang... Jawabku sambil berdiri.
Tapi
Sandi menahan pundakku lalu memintaku untuk duduk kembali sembil
menghadap kecermin meja rias. Lalu ia berbisik ketelingaku dengan suara
yang halus.
Bu.. Ibu mau tahu nggak dari mana biasanya saya mengintip ibu?
Memangnya lewat mana..? Tanyaku sambil membalikkan setengah badan.
Dengan lembut ia menyentuh daguku dan mengarahkan wajahku kemeja rias. Lalu sambil mengecup leherku Sandi berucap.
Dari sini bu.. Bisiknya.
Dari
cermin aku melihat disela-sela kerah baju yang kukenakan agak terbuka
sehingga samar-samar terlihat tali BHku yang berwarna hitam. Pantas jika
sedang mengajar di depan kelas atau mengobrol dengan guru-guru pria
disekolah, terkadang aku merasa pandangan mereka sedang menelanjangi
aku. Rupanya pemandangan ini yang mereka saksikan saat itu.
Tapi
toh mereka cuma bisa melihat, membayangkan dan ingin menyentuhnya
pikirku. Lalu tangan kanan Sandi masuk kecelah itu dan mengelus
pundakku. Sementara tangan kirinya pelan-pelan membuka kancing bajuku
satu persatu. Setelah terbuka semua Sandi lalu membuka bajuku tanpa
melepasnya. Lalu ia meraih kedua payudaraku yang masih tertutup BH.
Inilah
yang membuat saya selalu mengingat ibu sampai sekarang, Bisiknya
ditelingaku sambil meremas kedua susuku yang masih kencang ini.
Lalu
tangan Sandi menggapai daguku dan segera menempelkan bibir hangatnya
padaku dengan penuh kasih dan emosinya. Aku tidak tinggal diam dan
segera menyambut sapuan lidah Sandi dan menyedotnya dengan keras air
liur Sandi, kulilitkan lidahku menyambut lidah Sandi dengan penuh
getaran birahi. Kemudian tangannya yang keras mengangkat tubuhku dan
membaringkannya ditengah ranjang.
Ia lalu memandang
tubuh depanku yang terbuka, dari cermin aku bisa melihat BH hitam yang
transparan dengan push up bra style. Sehingga memberikan kesan
payudaraku hampir tumpah meluap keluar lebih sepertiganya. Untuk lebih
membuat Sandi lebih panas, aku lalu mengelus-elus payudaraku yang
sebelah kiri yang masih dibalut bra, sementara tangan kiriku membelai
pussy yang menyembul mendesak CDku, karena saat itu aku mengenakan
celana mini high cut style.
Sandi tampak terpesona
melihat tingkahku, lalu ia menghampiriku dan menyambar bibirku yang
lembut dan hangat dan langsung melumatnya. Sementara tangan kanan Sandi
mendarat disembulan payudara sebelah kananku yang segar, dielusnya
lembut, diselusupkan tangannya dalam bra yang hanya 2/3 menutupi
payudaraku dan dikeluarkannya buah dadaku. Ditekan dan dicarinya puting
susuku, lalu Sandi memilinnya secara halus dan menariknya perlahan.
Perlakuannya itu membuatku melepas ciuman sandi dan mendesah, mendesis,
menghempaskan kepalaku kekiri dan kekanan.
Selepas tautan dengan bibir hangatku, Sandi lalu menyapu dagu dan leherku, sehingga aku meracau menerima dera kenikmatan itu.
Saan... Saann... Kenapa kamu yang memberikan kenikmatan ini..
Sandi
lalu menghentikan kegiatan mulutnya. Tangannya segera membuka kaitan
bra yang ada di depan, dengan sekali pijitan jari telunjuk dan ibu jari
sebelah kanan Sandi, Segera dua buah gunung kembarku yang masih kencang
dan terawat menyembul keluar menikmati kebebasan alam yang indah. Lalu
Sandi menempelkan bibir hangatnya pada buah dadaku sebelah kanan, disapu
dan dijilatnya sembulan daging segar itu. Secepat itu pula merambatlah
lidahnya pada puting coklat muda keras, segar menentang ke atas. Sandi
mengulum putingku dengan buas, sesekali digigit halus dan ditariknya
dengan gigi.
Aku hanya bisa mengerang dan mengeluh,
sambil mengangkat badanku seraya melepaskan baju dan rok kerjaku beserta
bra warna hitam yang telah dibuka Sandi dan kulemparkan kekursi rias.
Dengan giat penuh nafsu Sandi menyedot buah dadaku yang sebelah kiri,
tangan kanannya meraba dan menjalar kebawah sampai dia menyentuh CDku
dan berhenti digundukan nikmat yang penuh menentang segar ke atas. Lalu
Sandi merabanya ke arah vertikal, dari atas kebawah. Melihat CDku yang
sudah basah lembab, ia langsung menurukannya mendororng dengan kaki kiri
dan langsung membuangnya sampai jatuh ke karpet.
Adapun
tangan kanan itu segera mengelus dan memberikan sentuhan rangsangan
pada memekku, yang dibagian atasnya ditumbuhi bulu halus terawat adapun
dibagian belahan vagina dan dibagian bawahnya bersih dan mulus tiada
berambut. Rangsangan Sandi semakin tajam dan hebat sehingga aku meracau.
Saaan.. Sentuh ibu sayang, .. Saann buat.. Ibu terbaang.. Pleaase.
Sandi
segera membuka gundukan tebal vagina milikku lalu mulutnya segera
menjulur kebawah dan lidahnya menjulur masuk untuk menyentuh lebih dalam
lagi mencari kloritasku yang semakin membesar dan mengeras. Dia menekan
dengan penuh nafsu dan lidahnya bergerak liar ke atas dan kebawah. Aku
menggelinjang dan teriak tak tahan menahan orgasme yang akan semakin
mendesak mencuat bagaikan merapi yang ingin memuntahkan isi buminya.
Dengan terengah-engah kudorong pantatku naik, seraya tanganku memegang
kepala Sandi dan menekannya kebawah sambil mengerang.
Ssaann.. Aarghh..
Aku
tak kuasa menahannya lagi hingga menjerit saat menerima ledakan orgasme
yang pertama, magma pun meluap menyemprot ke atas hidung Sandi yang
mancung.
Saan.. Ibu keluaa.. aar.. Sann.. Memekku berdenyut kencang dan mengejanglah tubuhku sambil tetap meracau.
Saan.. Kamu jago sekali memainkan lidahmu dalam memekku sayang.. Cium ibu sayang.
Sandi
segera bangkit mendekap erat diatas dadaku yang dalam keadaan oleng
menyambut getaran orgasme. Ia lalu mencium mulutku dengan kuatnya dan
aku menyambutnya dengan tautan garang, kuserap lidah Sandi dalam rongga
mulutku yang indah. Tubuhku tergolek tak berdaya sesaat, Sandipun
mencumbuku dengan mesra sambil tangannya mengelus-elus seluruh tubuhku
yang halus, seraya memberikan kecupan hangat didahi, pipi dan mataku
yang terpejam dengan penuh cinta. Dibiarkannya aku menikmati sisa-sisa
kenikmatan orgasme yang hebat. Juga memberi kesempatan menurunnya nafsu
yang kurasakan.
Setelah merasa aku cukup beristirahat
Sandi mulai menyentuh dan membelaiku lagi. Aku segera bangkit dan
medorong belahan badan Sandi yang berada diatasku. Kudekatkan kepalaku
kewajahnya lalu kucium dan kujilati pipinya, kemudian menjalar
kekupingnya. Kumasukkan lidahku ke dalam lubang telinga Sandi, sehingga
ia meronta menahan gairahnya. Jilatanku makin turun kebawah sampai
keputing susu kiri Sandi yang berambut, Kubelai dada Sandi yang bidang
berotot sedang tangan kananku memainkan puting yang sebelah kiri.
Mengelinjang Sandi mendapat sentuhan yang menyengat dititik rawannya
yang merambat gairahnya itu, sandipun mengerang dan mendesah.
Kegiatanku
semakin memanas dengan menurunkan sapuan lidah sambil tanganku merambat
keperut. Lalu kumainkan lubang pusar Sandi ditekan kebawah dfan
kesamping terus kulepaskan dan kubelai perut bawah Sandi sampai akhirnya
kekemaluan Sandi yang sudah membesar dan mengeras. Kuelus lembut dengan
jemari lentikku batang kemaluan Sandi yang menentang ke atas, berwarna
kemerahan kontras dengan kulit sandi yang putih kepalanya pun telah
berbening air birahi.
Melihat keadaan yang sudah
menggairahkan tersebut aku menjadi tak sabar dan segera kutempelkan
bibir hangatku kekepala kontol Sandi dengan penuh gelor nafsu, kusapu
kepala kontol dengan cermat, kuhisap lubang air seninya sehingga membuat
Sandi memutar kepalanya kekiri dan kekanan, mendongkak-dongkakkan
kepalanya menahan keikmatan yang sangat tiada tara, adapun tangannya
menjambak kepalaku.
Buuu.. Dera nikmat darimu tak tertahankan.. Kuingin memilikimu seutuhnya, Sandi mengerang.
Aku
tidak menjawabnya, hanya lirikan mataku sambil mengedipkannya satu ke
arah Sandi yang sedang kelejotan. Sukmanya sedang terbang melayang
kealam raya oleh hembusan cinta birahi yang tinggi. Adapun tanganku
memijit dan mengocoknya dengan ritme yang pelan dan semakin cepat,
sementara lidahku menjilati seluruh permukaan kepala kontol tersebut.
Termasuk dibagian urat yang sensitif bagian atas sambil kupijat-pijat
dengan penuh nafsu birahi.
Sadar akan keadaan Sandi
yang semakin mendaki puncak kenikmatan dan akupun sendiri telah
terangsang. Denyutan memekku telah mempengaruhi deburan darah tubuhku,
kulepaskan kumulan kontol Sandi dan segera kuposisikan tubuhku diatas
tubuh Sandi menghadap kekakinya. Dan kumasukkan kontol Sandi yang keras
dan menengang ke dalam relung nikmatku. Segera kuputar memompanya naik
turun sambil menekan dan memijat dengan otot vagina sekuat tenaga. Ritme
gerakanpun kutambah sampai kecepatan maksimal.
Sandi
berteriak, sementara aku pun terfokus menikmati dera kenikmatan gesekan
kontol sandi yang menggesek G-spotku berulang kali sehingga menimbulkan
dera kenikmatan yang indah sekali. Tangan Sandipun tak tinggal diam
diremasnya pantatku yang bulat montok indah, dan dielus-elusnya anusku,
sambil menikmati dera goyanganku pada kontolnya. Dan akhirnya kami
berdua berteriak.
Buu Dennook.. Aku tak kuat lagi.. Berikan kenikmatan lebih lagi bu.. Denyutan diujung kontolku sudah tak tertahankan
Ibu pandai... Ibu liaarr... Ibu membuatku melayang.. Aku mau keluarr .
Lalu
Sandi memintaku untuk memutar badan manghadap pada dirinya dan
dibalikkannya tubuhku sehingga. Sekarang aku berada dibawah tubuhnya
bersandarkan bantal tinggi, lalu Sandi menaikkan kedua kakiku kebahunya
kemudian ia bersimpuh di depan memekku. Sambil mengayun dan memompa
kontolnya dengan yang cepat dan kuat. Aku bisa melihat bagaimana wajah
Sandi yang tak tahan lagi akan denyutan diujung kontol yang semakin
mendesak seakan mau meledak.
Buu... Pleaass.. See.. Aku akaan meleedaaakkh!
Tungguu Saan.. Orgasmeku juga mauu.. Datang ssayaang.. Kita sama-sama yaa..
Akhirnya...
Cret.. Cret.. Cret tak tertahankan lagi bendungan Sandi jebol
memuntahkan spermanya di vaginaku. Secara bersamaan akupun mendengus dan
meneriakkan erangan kenikmatan. Segera kusambar bibir sandi, kukulum
dengan hangat dan kusodorkan lidahku ke dalam rongga mulut Sandi.
Kudekap badan Sandi yang sama mengejang, basah badan Sandi dengan peluh
menyatu dengan peluhku. Lalu ia terkulai didadaku sambil menikmati
denyut vaginaku yang kencang menyambut orgasme yang nikmat yang selama
ini kurindukan.
Baca Juga :
Hangat Memek Wanita Hamil