Cerita Dewasa Ahwat Kampus Jilbaber
- Hujan turun deras sekali penglihatan sedikit kabur karena kaca mobil
tertutup embun yang menempel dikaca depan. AC kunyalakan walaupun udara
terasa dingin menusuk tulang. Saat itu sudah jam 7.30 pagi jadi sudah
tak mungkin lagi menunda untuk berangkat kekantor apalagi jam 8.00 ada
janji meeting dengan client. Mobil kujalankan pelan dan hati hati,
maklum jalan didepan rumah tidak begitu lebar.
Dari
rumah ke jalan raya tidaklah begitu jauh setelah satu tikungan kekiri
maka akan kelihatan sebuah kaca spion besar warna merah diperempatan
jalan dan itulah jalan raya yang akan membawa arah perjalananku menuju
kantor. Persis ditikungan sebelah kiri didepan sebuah wartel seseorang
melambaikan tangan meminta aku berhenti untuk minta tumpangan. Aku tidak
bisa melihat dengan jelas wajahnya karena terhalang hujan yang sangat
deras, tetapi mengenakan jilbab lebar warna putih yang berkibar-kibar
tertiup angin.Sekilas nampak wajahnya sangat cantik,kulit kuning tinggi
semampai. Mobil kupelankan, dan tanpa tunggu aba aba lagi dia lansung
membuka pintu depan dan duduk disebelahku.
”
ma’af Om saya kehujanan, dari tadi nunggu angkot penuh melulu ya dari
pada terlambat terpaksa mobil Om ku stop, sorry ya Om “. Dia berkata
polos sambil mengibaskan jilbabnya yang basah kuyup kena air hujan.
Saat
dia membetulkan jilbabnya di bagian depan,sekilas tanpa sengaja
lehernya dan tengkuknya kelihatan, putih bersih .. dan ditumbuhi rambut
rambut halus yang mebentuk satu garis lurus ditengahnya.
”
Ngak apa apa kok, memang hujan hujan begini angkotnya jadi sulit,
apalagi diujung jalan sana biasanya kan banjir, jadi sopir angkot jadi
enggan lewat sini”. Aku menjawab seadanya sambil kembali konsentrasi
melihat jalan yang sudah digenangi air hujan.
”
Om kantornya dimana ? ” dia memecah kesunyian. ” Di daerah kuningan,
memangnya kamu habis pulang kuliah nih? dimana ? ” aku bertanya sambil
melirik wajahnya. Wow rupanya seorang bidadari muda sedang duduk
disebelahku, wajahnya sungguh cantik. Bibirnya tipis kemerahan,
hidungnya runcing dan mancung sedangkan alis matanya hitam melengkung
tipis diatas matanya yang bulat bersinar.Terhias oleh kerudung putih
bersih, mengenakan jubah atau baju panjang terusan sampai mata kaki.
Dalam
hati aku bertanya- tanya..wah..seperti apa nih tubuhnya kalo telanjang?
Aku sedikit gugup dan kehilangan konsentrasi, mobil tiba tiba memasuki
genangan air yang cukup dalam. Air terbelah dua dan muncrat kepinggir
seperti gulungan ombak pantai selatan. ” Hati hati Om, banyak genangan
dan licin! Kita bisa slip nih ” dia mengingatkan sambil menepuk
pundakku. ” I I I ii ya ” jawabku sedikit tergagap. ” Kamu kuliah di
dimana ? ” ku ulangi pertanyaan yang belum dia jawab sekedar
menghilangkan rasa kaget dan gugup yang datang tiba tiba. Perempuan
memang maKhluk yang luar biasa, aku sudah terbiasa menghadapi banyak
ragam perempuan, mulai dari yang centil di karaoke, yang kenes di
bar-bar sampai mantan pacar dirumah, tetapi kok aku tiba tiba seperti
menjadi seperti seekor tikus di incar kucing dihadapan seorang gadis
berjilbab.Maklum…aku tak biasa bergaul dengan wanita berjilbab,terlebih
mahasiswa seperti gadis di sampingku sekarang ini.
Sebab
menurut pengetahuanku,gadis berjilbab adalah gadis suci yang
alim,bersih,dan tak ternoda. Aku merasa kehilangan bahan pembicaraan ,
padahal dikantor aku terkenal tukang bikin ketawa dengan omonganku yang
suka ngelantur. ” Di .. ” dia menyebutkan sebuah Universitas di kota
Yogya ini. didaerah Yogya Utara. ” O, kalau begitu kamu bisa ikut sampai
deket kaliurang nih, nanti tinggal nyambung naik metromini ” Rasa
gugupku mulai hilang, pengalaman sebagai tukang cipoak berhasil
mengontrol dan mengembalikan rasa percaya diriku. ” Makasih Om, kalau
sudah sampai situ sih , jalan kaki juga ngak jauh kok ” E ngomong
ngomong kamu tinggal dimana sih, kok rasanya saya ngak pernah lihat kamu
selama ini “. ” Terang aja ngak pernah Om, orang aku baru pindah kok ”
Dulu aku sekolah di Kudus sama Ibu,tapi karena keterima kuliah di
Yogya,,aKhirnya kami pindahj ke Yogya” dia terdiam dan kelihatan
wajahnya seperti menyembunyikan sesuatu, apalagi aku dan dia sama sekali
belum berkenalan. ” Oh .. pantas aja dong, e ee nama mu siapa ” aku
bertanya tiba tiba agar dia tidak merasa jengah karena aku tau dia tidak
mau meneruskan cerita tentang masa lalunya di Kudus sana. ” Nurul Om,
Nurul Khomsiyah.”sesekali ia mengusap wajahnya yg masih basah
kedinginan, sambil sesekali menarik baju panjangnya agar tak menempel
dan mencetak bentuk tubuhnya. “Wah itu betul betul sebuah nama yang pas
buat kamu ” aku mulai melepaskan tembakan pertama sambil tersenyum
semanis mungkin, ha ha ha ha ha awas ada semut. ” Ah.. Om bisa aja ” dia
menjawab sambil tersipu. Woooooouuuuu .
Hatiku
meronta melihat rona pipinya yang tiba tiba memerah bak awan senja
diufuk barat ” Awan diufuk barat merah apa kuning ya !!!!! sebodoh
amatlah .. ” Tolong ambilkan uang di box dibawah tape itu Khom, buat
kasih pengamen. Dia menundukkan badan untuk menjangkau uang dalam
didalam box , aku melirik kekiri, tiba tiba pemandangan indah terbentang
disela sela jilbab panjangnya,tersingkap sehingga keliatan agak membuka
kerah bajunya. BH ukuran sedang terisi dengan sempurna oleh gelembung
payudara yang kelihatan tambah putih dibalik baju muslimahnya ” Yang ini
Om oup ” tiba tiba dia menyadari aku sedang menatap kedua payudaranya
yang kelihatan jelas dari balik kancing baju yang terbuka diurutan
paling atas. ” Ma af, . iya yang itu.. yang lima ribuan ” aku menjawab
sambil memalingkan muka dan lansung menginjak rem karena mobil didepan
berhenti tiba tiba. Tangan kanannya yang tadinya akan menutup kerah baju
tiba tiba menggapai sesuatu untuk pegangan agar dia tidak terantuk ke
dashboard mobil yang kurem secara mendadak. Kali ini dia berteriak kecil
” Ma af Om a aa aaku ngak sengaja ” tiba tiba dia menutup muka dengan
kedua tangannya karena malu dan jengah, soalnya sewaktu mencari tempat
berpegangan tadi, tangannya masuk kesela sela pahaku dan dia memegang
sesuatu yang sedang bergerak tumbuh menjadi keras nun dibalik cd ku.
Aku
merasakan hentakan yang luar biasa keluar dari pangkal pahaku menjalar
ke batang penis dan terus bergerak bagai kilat ke arah kepalanya,
gerakan itu begitu dahsyat dan tiba tiba akibat terpegang oleh tangan
halus gadis berjilbab ini.Jilbab lebar warna putih,sepadan dengan jubah
muslimah warna biru tua kembang2,wow…cantik nian gadis ini. Ruisleting
celana ku seperti didorong sesuatu sehingga menonjol runcing kedepan dan
hapir mentok di stir mobil. Alah mak. Jan kepalaku atas bawah berdenyut
kencang, tetapi klakson mobil dibelakang mengejutkan aku agar segera
memberi jalan. ” Oi .., pacaran jangan di jalan, no pergi ke Kaliurang”
sisopir mengumpat sambil menyebutkan sebuah nama pantai yang terkenal
sebagai surganya mobil goyang. Itu adalah awal perkenalanku dengan
Khomsiyah, gadis Kudus mahasiswi semester 2 di Yogya ini. Semenjak itu
hampir tiap pagi Khomsiyah dengan setia menunggu didepan wartel untuk
berangkat bareng dengan mobilku.Wajahnya yang teramat cantik dihias
jilbab yang kadang berkibar,menanbah pesona dan kecantikannya.
Kami
mulai bercerita tentang keadaan masing masing, rupanya dia pindah ke
Yogya ikut pamannya karena orang tuanya bercerai dan Ibunya tidak
sanggup membiayai sekolahnya. Di Jakarta dia hidup sangat prihatin,
maklum tinggal dengan orang lain walaupun dia paman sendiri tetapi tentu
saja sipaman akan lebih memperhatikan kepentingan anak serta istKhomya
terlebih dahulu sebelum buat si Khomsiyah.Hampir tiap hari dia hanya
dibekali uang yang hanya cukup buat ongkos angkot sedangkan buat jajan
dan lain lain adalah suatu kemewahan kalau memang lagi ada. Tugasku
sebagai salah satu manager dengan bisa kutinggalkan 1 atau 2 jam toh ada
sekretaris yang ngurusin. Aku juga tidak menegerti kenapa Khomsiyah
jadi begitu dekat denganku, kami jalan bersama, nonton makan dan
adakalanya dia minta dibeliin sesuatu, seperti baju ataupun parfum.
Tetapi itu tidak terlalu seKhomg yang paling dia harapkan dari aku
adalah perhatian karena pernah satu hari dia terus terang bicara. ” Om
maaf ya kalau 2 minggu kemaren Khom ngak nemui Om dan juga sama sekali
ngak ngasih kabar ” dia berhenti sejenak sambil menatap aku, saat itu
kami sedang berjalan dipantai parangtritis, dia memegang erat lenganku
sambil menyandarkan kepalanya.Tanpa dia sadari tangan kiriku sudah
berulangkali menyentuh ujung payudaranya apalagi ketika dia semakin erat
merangkul. Payudara itu begitu kenyal,walah terhalang jilbab dan
terbungkus jubah panjang muslimahnya, dan kelelakianku tiba tiba mulai
terusik. ” Memangnya ada apa ” aku menjawab sambil mengajak dia duduk
disebuah bangku tembok dibawah pohon kelapa. ” Tadinya Khomsiyah sudah
mau berhenti kuliah habisnya uang udah 2 bulan tidak dikirim,dan buat
beli buku juga ngak punya “. Dia merenung sambil memandang jauh ketengah
laut yang ditaburi kerlap kerlip lampu nelayan dan sesekali kelihatan
lampu pesawat yang hendak turun di bandara adisucipto. ” O .. itu
masalahnya, lantas kenapa kamu ngak ngomong aja sama Om ” ” Ngak enak
Om, ntar dikirain saya matre lagi..” dia menjawab sambil tersenyum. ”
Khom… gini aja deh, kamu kan udah tau kalau Om mau Bantu kamu, tapi
kalau kamu ngak bilang,.. ya terang aja Om ngak tau ! iya yoh ? “”
Makasih Om .. terus terang memang Khom mau minta tolong Om untuk yang
satu ini. Om ngak usah mikiKhom mau Bantu yang lain deh, tapi aku akan
berterimakasih sekali kalau Om bisa menyelamatkan kuliahku itu aja.”
Dia
tertunduk, wajahnya begitu sendu dan sorot matanya hampa tanpa gairah.
Aku begitu terenyuh melihat seorang Nurul Khomsiyah,gadis cantik
berjilab yang hari haKhomya seharusnya dihiasi oleh tawa ceria dan penuh
optimisme ternyata harus menanggung beban demikian berat. ” Oup .” Khom
berteriak kecil karena kaget ketika wajahnya kutiup untuk memutus
siklus lamunannya. ” Om nakal ya.. ” dia menepuk bahuku dengan mesra dan
aKhirnya malah memeluk aku. Bau harum tubuhnya memenuhi rongga hidungku
dan membangkitkan keinginan untuk balas memeluknya. Kuraih bahu
kiKhomya kurebah kan dia dia atas kedua pahaku, dia sedikit kaget, ingin
menolak tetapi itu terjadi demikian cepatnya. AKhirnya Khomsiyah meraih
tangan kiriku dan entah sengaja atu tidak tanganku didekap erat
didadanya. Oooooooh lembutnya daging itu, payudara muda yang masih segar
dan ranum telah mengalirkan sensasi elektrik ribuan vol kesekujur
tubuhku. Aku yakin Khomsiyah merasakan sesuatu yang bergerak menyentuh
punggungnya, karena posisi tidurnya persis tepat di atas batang penisku.
Aku tahu itu karea Khomsiyah berusaha mengangkat pungungnya untuk
kembali duduk dan wajahnya kelihatan memerahmalu. Tapi dengan lembut
gerakan duduknya kutahan dengan menekan dadanya.
”
Khom udah tidur aja nih Om kipasin biar ngak gerah” aku hanya sekedar
bicara karena jujur aja otakku sudah ditaburi bayangan lain yang lebih
seru. Tapi kuyakinkan diriku ” Ini si Khomsiyah yang sama sekali belum
berpengalaman, sedikit saja kamu salah langkah akan bubar semuanya .
Sabar .sabar, gunung ngak usah dikejar emang dia ngak pernah lari kok”.
Dia kembali tidur dipangkuanku dan sekarang dia malah membiarkan
tanganku menelusup ke balik jilbab putihnya,menekan ke dua payudaranya.
Kulihat nafasnya mulai tidak beraturan ketika pelan pelan tanganku
bersentuhan dengan pucuk payudaranya. Ini adalah pengalaman pertama buat
payudaranya disentuh tubuh laki laki. Walaupun itu hanya dari balik
baju dan BH, tetapi buat Khjomsiyah,gadis berjilbabyg alim ini yang baru
pertama merasakan, sudah membuat dia sulit bernafas karena mulai
terangsang. ” Khom kita pulang yok , udah jam 8 nanti pamanmu bingung
dan lapor i’. Kataku sambil bercanda. ” Nati aja Om. bentar lagi, Khom
masih ingin disini 2 jam lagi.” dia makin erat memelukku. ” Oupt besok
besok kita bisa jalan kesini lagi, tapi kalau kamu dimarahin karena
terlambat pulang, ya.. kita akan kesulitan untuk jalan jalan lagi.”. aku
berkata sambil mebangunkan Khomsiyah dari pangkuanku. ” Ok deh Om. ”
dan secepat kilat dia mengecup pipiku aku hanya bisa terdiam kaget,
karena ngak nyangka. Persis kayak kagetnya Bush ketika WTC di bom
Alqaedah.
”
Lho kok bengong Om katanya mo pulang ayo ” Khomasiyah menarik tanganku.
” Ayok ” kami berjalan berdekapan. Hari berlalu, hari itu hari Jumat
dan Khomsiyah memberitahuku agar aku menemuinya di tempat biasa kami
ketemu, disebuah wartel dibawah kantorku jam 4 sore.Aku sampai disitu
persis jam 4, tapi aku ngak lihat batang hidungnya si Khomsiyah, tiba
tiba ada bisikan lembut dibelakang kupingku. ” Surprise. ” aku sempat
ngak percaya dengan apa yang kulihat. Seorang wanita cantik berjilbab
dengan rok panjang warna hitam,berjilbab merah muda, berkaos ketat,
berdiri didepanku. Pahanya yang panjang dan mulus terlihat jelas dibalik
balutan rok panjangnya. Disela pahanya tergambar jelas belahan
kewanitaan yang belum pernah tersentuh laki laki. Kaos ketat mempertegas
beberadaan dua gunung kembar didadanya, sedangkan bagian bawah kaos
yang sedikit pendek memperlihatkan kulit putih, bersih dan dihiasi
sebuah tahi lalat kecil tepat di bawah pusar . Oh . Sungguh pemandangan
yang indah dan langka.Gadis cantik berjilbab namun….wow sexy sekali..I
like it..!!! ” Jangan ngliatin gitu dong Om.! emangnya ngak pernah lihat
orang pakai cantik?” Sorry, Khom .. kamu luar biasa, membuat Om jadi
linglung “.” Ah jangan ngerayu ah” ” Ngak kok, hei kenapa tiba tiba kamu
tampil beda begini ?” aku bertanya sambil menggamit tangannya untuk
mencari tempat duduk. ” E h e m.ada yang lupa rupanya, hari Ini ulang
tahun yang ke 23 lho….” Eh ingat kita lagi di wartel. tuh lihat tuh
orang orang pada mandangin kamu.”" Sorry lah .. , habisnya hanya dengan
Om aku bisa berbagi rasa jadi jangan salahkan daku kalau ngak bisa nahan
diri”.” Khom , ngak enak dilihatin tuh ” aku berlagak alim lah dikit. ”
Justru karena banyak yang lihatin Khomsiyah brani nyium Om, kalau
ditempat yang sepi .. wah bisa bahaya dong.
Dia
mencubit hidungku dengan gemas.Aku bisa menduga isi fikiran orang orang
disekitar kami ” Lha ini bapak sama anak atau Om sama ..pacar mudanya
ya !” Mereka ngak salah, Khomsiyah adalah seorang gadis cantik yang
sedang mekar, sedangkan aku adalah laki laki ” Tua sih belum tapi muda
udah lewat ” ibarat mangga udah mengkal kata orang Betawi , udah ngak
enak dirujak. Tapi waktu, tempat dan kesempatan mempertemukan kami
sehingga membuat kehidupan saling mengisi dan malah sudah saling
membutuhkan. Aku butuh semangat dan gairah muda yang berkobar dari
Khomsiyah sedangkan dia butuh tempat berlindung yang kokoh dan teduh
dari aku.. klop deeeeh. ” Hei jangan nglamun ” Khomsiyah mencubit pahaku
ketika pelayan sudah berdiri tepat didepanku tapi aku tidak
menghiraukannya.
Kami
masuk ke warung cafe sebelah,danh oh oh iya Mbak .es jeruk buat aku dan
klapa kopyor itu buat dia ” aku memberitahu mbak pelayan sambil
menunjuk Khiomsiyah. ” Om . Kalau kali ini Khom minta sesuatu boleh ngak
! ” ” Kenapa tidakkalau Om sanggup pasti Om kabulkan” ” Sebetulnya
Khomsiyah mau memberikan satu hadiah spe buat Om tapi sebelumnya
Khomsiyah minta sesuatu dulu gimana Om ?”.” Ok ngak masalah”,. Jawab ku
sambil mempersilahkan dia minum. ” Khom tau kok, Om ngak pernah mau
ngerayain HUT Om , tapi kali ini Khom minta sebagai hadih juga buat Khom
kita rayain ya ! “. Kulihat wajahnya sangat berharap. Betul sekali, aku
mamang paling ngak suka dengan yang namanya pesta HUT gitu, jadi wajar
saja kalau aku lupa hari itu aku sebetulnya ulang tahun,yang ternyata
bersamaan dengan ulanmg tahun Khomsiyah. ” Well kita mau ngerayain
seperti apa, dimana degan siapa aja Khom ? ” ” Maksud Khom kita rayain
berdua aja, gimana kalau kita cari tempat yang jauh dari keramayan agar
lebih leluasa ? kayak dipantai gitu ! ” belum sempat kujawab Khomsiyah
sudah ngrocos lagi.” Jangan kawatir, Khomsiyah tadi udah pamit mau
nginap dirumah teman sama paman ” Dia seperti bisa membaca jalan
fikiranku. ” OK apa kita mau ke Parangtritis” Jangan Om disana terlalu
ramai, Khomsiyah ingin ke Kaliurang.
Setelah
telpon kerumah memberitahukan bahwa aku ada rapat dinas, maka kami
lansung tancap gas ke Kaliurang. Disitu ada sebuah hotel yang memang
sudah tidak terlalu bagus lagi karena termakan usia, tetapi sangat
strategis, tempatnya dipinggir jalan raya .Setelah mandi, Khosiyah tidak
lagi paklai jean ketat, tetapi rupanya dia sudah siap dengan baju
panjangh muslimahnya,lengkap dengan jilbab lebar warna ungu…wow cantik
nian gadis ini tidur putih setengah transparan sehingga lekuk tubuh dan
tonjolan dadanya begitu jelas. ” Khom Om masih penasaran kamu mau ngasih
hadiah spe apa sih sama Om ” aku bertanya sambil telentang ditempat
tidur.” Nanti ajadeh.. Om pasti bakal tau juga ” Khom merebahkan diri
disamping kanan ku.Tiba tiba kami saling menghadap sehingga wajah kami
hampir bersentuhan.
Aroma
nafasnya menerpa hidungku dan bau mulutnya yang wangi membuat gelora
hasratku terpancing.Bibir gadis berjilbab ini sangaty mungilsan sensual.
Kulingkarkan tangan kiriku ketubuhnya, dia diam dan malah memejamkan
matanya. Pelan tapi pasti bibirku menyentuh bibir Khom dengan lembut.
Khomsiyah seperti tersentak tiba tiba. Tubuhnya sedikit mengigil dan
nafasnya jadi memburu. Kuhentikan gerakan bibirku persis diantara kedua
bibir nya, ujung lidahku kudorong keluar sedikit demi sedikit dan bibir
Ranum itu mulai kujilati dengan penuh perasaan.Aku sengaja mengontrol
gerakan dan keinginan ku sedemikian rupa agar ia dapat merasakan suatu
sensasi kelembutan yang membuai dan akan membuat dia terhanyut dalam
kenikmatan.”Tubuhnya bergetar dan posisi tidurnya tidak lagi menghadap
aku tetapi bergerak telentang dalam dekapanku. “Aku segera mengecup
kupingnya yg masih tertutup jilbab,sambil pelan2 tanganku menelusup ke
balik jilbabnya..mencapai lehernya..mengecup kulit putih tepat leher
jenjang itu.Ia mengerang ” Om. geli bulu ……” Ngak papa Khom… ” aku
menjawab sambil terus mengerakkan bibir dan lidahku meluncur di lehernya
yang jenjang. Leher mulus itu kujilat dengan lembut dan pelan, terus
turun.. turun dan Ouh..Baju muslimahnya tiba tiba terbuka dibagian
dadanya, buah dada itu begitu ranum, kulitnya putih dan halus, disekitar
putingnya berwarna coklat kemerahan, ditumbuhi bintik bintik putih
halus melingkar memagari ptuing susunya yang kehitaman dan sudah berdiri
egak.
Sungguh
satu pemandangan yang sangat indah melihat payudara gadis berjilbab dan
baru pertama mengalami ransangan sexual. Bentuknya masih bulat dan
padat mebuat aku tidak sanggup lagi menahan diri. Putting muda itu
kuhisap dengan lembut dan tubuh ia kembali bergetar . ” Oooouhhhhh Om..
ngak tahan Om.” ” Ngak tahan apanya … Ngak tau Om. ngak tahan aja ”
Kalau Khomi ngerasa sesuatu ikutin aja ” aku berkata sambil memutarkan
jempol dan telunjukku keputing susunya. ” Om.. terus Om. ” ” Iya
Khom.Tanganku makin jauh menelusup ke dalam BH di balik baju
muslimahnya.Khom….Semua pakaian Khom kulucuti …jilbab lebar kulepaskan
pelan2..baju muslimahnyapun aku lepaskan dengan sangat hatiu2…begitu
juga aku..kubuka opakaianku.., kami sekarang telanjang lonjong eh
..bulat. Tubuh putih polos gadis berjilabb sekarang terhidang pasrah
dihadapanku. Sementara penisku sudah mulai teler mengeluarkan cairan
putih bening pertanda siap tempur.Ia kembali kudekap dengan pelan,
penisku kutempatkan persis ditengah belahan vagina ” Ouuuuuuuuuuuuh Om..
Khom jadi basah Om..” ” Iya sayang .. Om Juga ” Kugerakkan pinggulku
turun naik penuh irama , pelan pelan penisku menyentuh clitoris
Khomsiyah.. ” A aaa duh Om..”
Cengkraman
tanga Khomsiyah seperti mau merobek kulit punggungku. Dia mulai
teransang dengan hebatnya, matanya sayu dan redup, bibirnya merekah
setengah terbuka dan basah oleh hasrat kewanitaan yang minta dipuasi.
Sementara
aku mulai merasakan cairan panas mengaliri batang penisku, itu adalah
cairan vagina Khom yang keluar bagaikan mata air pegunungan sukabumi.,
kental dan licin. Kedua tanganku mulai membelai payudara
nya,kubelai-belai susu kenyal itu, denga gerakan melingkar bawah keatas
dan beraKhir diputingnya yang tegak berdiri. Aku menyadari ini belumlah
saat yang tepat untuk melakukan penetrasi, gadis berjilbasb ini harus
diberi kenikmatan puncak senggama dengan cara lain, setelah nikmat
klimaks itu dia cicipi buat pertama kali didalam hidupnya, barulah hal
itu akan kulakukan. Pelan pelan kedua kaki Khomsiyah kudorong kepinggir,
sekarang vagina nya terbentang jelas dihadapan penisku. Bulunya sedikit
kepirangan ( ngak pernah disampoin kali ) tepat diatas clitorisnya bulu
tersebut membentuk lingkaran kecil seakan disiapkan buat tempat
pendaratan lidahku.Aku sudah mau menjilat clitoris itu sambil menunduk
tapi tiba tiba ” Om jangan dijilat ya Khom pasti ngak tahan, kata teman
teman kalau vagina dijilat, Khom pasti lansung klimaks.
.
oooouuuuuuh padahal Khom masih kepingin lebih lama ngerasain seperti
ini. ” Ku urungkan niat untuk menjilat vagina yang sudah terbuka lebar
tersebut. Kulit diseputar vagina itu putih dan bersih, sementara ketika
bibir vagima kusibak dengan jariku, kelihatan warna merah membayang
dipinggir bibir dan lubang vagina yang sekarang telah dipenuhi cairan
putih bening nan wangi. Kakinya kuangkat lebih tinggi dan sedikit
mengangkan sehingga bibir vagina Khomsiyah betul betul terbuka menantang
penisku. ” Khosiyah sayaang… kita peting aja dulu ya.” “Peting itu apa
Om..” ” Nih . begini nih ” Batang penisku kuletakkan persis ditengan
tengah bibir vagina Khom dan dengan gerakkan turun naik yang berirama
penisku mulai menggosok bibir vagina dan clitoris /Aku merasakan tangan
Khomsiyah mulai menekan pinggulku agar batang penisku lebih erat menepel
di vaginanya. Gerakkanku semakin cepat dan pingul Khom mulai turn naik
seirama tarian dangdut penisku. Lendir vagina Khom semakin banyak
membuat penisku dengan leluasa bergerek didekapan vaginanya. Akibat
licin dan hangat, serta sensasi clitoris yang tersentuh oleh ujung
penisku, aku mulai merasakan gerakan sperma menyeruak ingin menyemprot,
kukendalikan diri agar airbah sperma ku jangan tumpah duluan sebelum
Khom dapat kupuaskan.
”
Oooooooooooommmmmm Khom ngerasa melayang.dan ooooouuuuuh ada yang
mendesak dari bawah vaginaku. Ohhhh apa ini kok rasanya seperti ini.
Ooooooooooooooommm ngak tahan..Om tolong gosokkan penisnya yang
kencang…ooooooooooouhhhhhhhhhhh dia datang ouhhhhhhhhh.. Sebelum
Khomsiyah terkulai lemas karena klimaks pertamanya, akupun merasakan
gerakan sperma yang tiba tiba kuat menekan dari sela sela kedua
torpedoku, terus meniti batang, terus kebagian kepala dan ”
oooooooooooooooooOOOOOOOOuuuu sekarang tepat diujung penis OOOuuhhhh ..
Khomsiyah..Ommmmmmmmmmmmmm
lepassssssssssssssssssssssssayang. Spermaku muncrat menyirami pusar
Khomsiyah yang putih bersih, sperma itu begitu kental seperti ingus yang
udah mingguan nginap dihidung., diam dan sama sekali tidak meleleh ke
bawah, sekalipun dia dipinggir perut Khomsiyah yang telah tertidur
pulas. Jam 12 malam kami terbangun karena lapar, tetapi sebelum bangun
tiba tiba aku menyentuh payudara Khomsiyah. Akibatnya Ruar biaa.sa .
Khomsiyah lansung teransang dan mencium bibirku penuh semangat. Tak ada
pilihan lain biarkan perut menunggu sebentar, toh yang bibawah perut
juga kelaparan. Ciuman Khomsiyah kusambut dengan hangat, pelan tapi
pasti pergumulan kembali terulang, remas berbalas remas, kecup dibalas
kecup, jilat dibayar jilat, dan itulah yang saat ini sedang aku lakukan.
Vagina
nya kusibak dengan jariku, ujung lidahku menerobos dengan lembut menuju
clitorisnya. Clitoris itu kuhisap bagaikan menghisap puncak es cream,
lembut, pelan dan sedikit dijilat dengan ujung lidah. Dengan gerakan
tiba tiba ia mebalikkan tubuhku sehingga dia sekarang mengangkangi
kepala ku dengan vaginanya dan multnya persis berada didepan penisku.
Bibir yang lembut dan basah kurasakan menyentuh lubang kecil diujung
penisku” OOOuuhhh jilat terus sayang…… “I yyyyyyy aaaaaaaaaa Om tapi Om
jangan diam dong” Aku lupa dengan tugasku karena keasyikan dihisap
Lidahku kembali beraksi, kali ini sedikit menerobos kedalam vagina
karena posisi ku tepat dibawahnya.
Khomsiyah
menggelinjang hebat.. pahanya makin menjepit mukaku, tapi hisapan dan
kulumannya dipenisku juga semakin kencang. Kupikir inilah saat nya
keperawanan Khomsiyah harus kuambil. Dengan klimaks yang dia rasakan
ditambah dengan ransangan yang saat ini dia alami, maka penetrasi
pertama ku kedalam vagina kukira tidak akan membuat dia kesakitan.
Posisi kurubah, sekarang Khomsiyah telentang tepat dibawahku, kulihat
bibirnya masih berlepotan ciran bening penisku, dia mejilat sudut
bibirnya dan cairan itupun besih menghilang.
Kakinya
terentang membuat posisi vaginanya jelas terbuka, pelan pelan
kutempatkan ujung penisku dilubang vagina Khomsiyah tetapi aku masih
dian. Aku ingin dia merasakan sensasi dan getaran hangat dari ujung
penisku. ” Oooooom ayo dong”, Khomsiyah menyodorkan payudara kiKhomya
untuk kuhisap ” Mmmmm . ” aku lansug menghisapnya, tubuh Khom kembali
bergetar hebat dan tanpa dia sadari. Ujung runcing penisku pelan pelan
telah membuka jalan masuk ke vaginanya. ” Ommmm .. perih” Khomsiyah
mendekapku ketika batang penisku telah hampir separuh jalan menuju
singasananya. Dinding vagina Khom yang masih perawan terasa menjepit dan
menahan gerakan maju penisku, itu mungkin yang mambuat dia merasa
sedikit perih. Kutarik penis ku dengan pelan, ujungnya kuarahkan ke
Clitorisnya.
Dengan
gerakan mencongkel yang lembut ujung penisku beradu dengan clitorisnya.
“oooouuuuuuuuOOOOOOOOOO!!!!!, Om aku angak tahan..” “Oh ouhhhh masuk
semua ya Om..! rasanya sesak sekali.”
” Masih perih saying ….” kataku berbisik dikupingnya
”
Ngak papa OOOmmmm terus aja” ” Nih . OOOOM tusuk ya..” ” Iya
OOOOOOOOOOOm ,.. yang dalam Ommmmmmmmm .” ” Iya.. Om udah masuk semua
nih, Khomsiyah..Khomsiyah.. ???oh Khom…. terimaksih ya … Sungguh nikmat
sekali saya…..ng” ” Iya O…..m ini hadiah istimewa dari Khom.
“Ohhhhhhhhhh Om….. Khom ngak tahan .terus Om. yang kencang Om…. Ohhh iya
Ommmmmmmmm terus . kayak itu ..aja Ouhhhhhhhhh.
Tamat